http://ejournal.yudhaenglishgallery.com/index.php/Jardiknas Yudha English Gallery id-ID 2775-2542 Pentingnya Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 13 Surakarta http://ejournal.yudhaenglishgallery.com/index.php/Jardiknas/article/view/45 <p>Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui pentingnya pendekatan STEM pada pembelajaran Bahasa Indonesia serta menjelaskan implementasi STEM dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis di SMP Negeri 13 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif, yang mendeskripsikan tentang pentingnya pengembangan pendekatan STEM. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Surakarta. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan STEM pada materi teks prosedur.&nbsp; Berdasarkan hasil penelitian ini, peran pendekatan STEM yaitu memberikan pembelajaran yang kontekstual, menuntut siswa dan guru bersama-sama menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan inovasi nyata yang dapat diwujudkan dalam bentuk pikiran atau media. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, meningkatnya rasa ingin membantu satu sama lain, lebih percaya diri, serta mampu menghargai orang lain dan diri sendiri. Penerapan STEM yang kami lakukan yang pertama, yaitu guru menampilkan materi ajar dengan media power point. Kedua, guru bertanya kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang teks prosedur dari media tersebut. Ketiga, guru menampilkan materi teks prosedur mencakup pengertian, tujuan, unsur, jenis dan ciri kebahasaan teks prosedur. Keempat, guru memberikan kesempatan siswa untuk maju kedepan menerangkan struktur teks prosedur. Kelima, guru menjelaskan langkah menyusun teks prosedur. Keenam, siswa berdiskusi berkelompok untuk menulis teks prosedur dan mempresentasikan hasil kelompoknya.</p> Mahadhika Wipradharma ##submission.copyrightStatement## 2023-12-21 2023-12-21 5 2 1 10 Understanding by Design in Teaching English as a Foreign Language at SMK N 2 Surakarta: A Case Study http://ejournal.yudhaenglishgallery.com/index.php/Jardiknas/article/view/46 <p>Terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran yang mengindikasikan adanya ketidakterkaitan antar komponen tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Pendekatan <em>Understanding by Design</em> menjadi solusi untuk mengatasi ketidakterkaitan antar komponen. <em>Understanding by Design </em>menggunakan <em>backward design </em>yaitu diawali dengan menentukan tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah menentukan penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah terakhir yaitu merancang kegiatan pembelajaran yang disesuaikan juga dengan tujuan pembelajaran. Sehingga, komponen-komponen pembelajaran dalam <em>Understanding by Design</em> saling berkaitan satu sama lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan <em>Understanding by Design </em>pada materi <em>report text </em>pembelajaran Bahasa Inggris kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data penelitian melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan rancangan pembelajaran bahasa Inggris di SMK Negeri 2 Surakarta telah sesuai dengan pendekatan <em>Understanding by Design </em>dapat dilaksanakan dengan mengidentifikasi hasil yang diinginkan, mengidentifikasi bukti untuk penilaian, dan merencanakan pembelajaran. Pendekatan <em>Understanding by Design </em>dengan <em>backward design</em> membantu guru dalam mengembangan rancangan pembelajaran yang antarkomponennya saling berkaitan.</p> Sinta Ari Susanti Deni Setiawan Fibriani Dita Puspitasari Ely Faridah Inayatul Jannah Hanan Latifah Hindriati Hindriati ##submission.copyrightStatement## 2024-02-25 2024-02-25 5 2 11 24 Project based Learning: DIY Learning Model to Write the Procedure Text at SMP N 4 Surakarta http://ejournal.yudhaenglishgallery.com/index.php/Jardiknas/article/view/47 <p>Menulis merupakan salah satu aspek dalam keterampilan berbahasa yang semestinya dikuasai dengan baik oleh setiap peserta didik. Menulis menjadi modal utama yang mendasar bagi setiap peserta didik dalam mengikat dan menuangkan ilmu pengetahuan serta wawasan yang diperolehnya. Di lingkup akademisi, menulis bahkan menjadi tolok ukur untuk menilai hingga mengevaluasi ketercapaian hasil belajar. Namun, praksisnya tidak sedikit peserta didik yang memiliki kemampuan menulis cukup rendah. Peran guru dalam memberikan ruang belajar yang mengembangkan kemampuan menulis sangat diperlukan. Penelitian ini memberikan analisis yang mendalam mengenai model pembelajaran DIY <em>(Do It Yourself) yang</em> dapat membantu peserta didik dalam keterampilan menulis, khususnya dalam menulis teks prosedur. Mencipta sebuah teks prosedur haruslah runtut, jelas, dan efektif sehingga pembaca dapat mengikuti langkah-langkah dengan tepat. Oleh sebab itu, peserta didik dituntut untuk dapat menulis teks prosedur dengan baik dan benar sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaannya. Penelitian ini menerapkan metode analisis deskriptif kualitatif berdasarkan studi kasus. Objek penelitian merupakan peserta didik kelas VII C di SMP N 4 Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran DIY (Do It Yourself) dapat membantu peserta didik untuk menulis teks prosedur dengan mudah menggunakan pembelajaran berbasis proyek.</p> Agus Tika Dwi Savira, S.Pd Sinta Ari Susanti. S.Pd Rini Dwi Haryati, S.Pd Dr. Budhi Setyawan, M.Pd ##submission.copyrightStatement## 2023-12-21 2023-12-21 5 2 25 34 Implementation of ESBN (Educational Serial Book Number) in Improving Access and Quality of Education http://ejournal.yudhaenglishgallery.com/index.php/Jardiknas/article/view/48 <p>Metode <em>adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan pembangunan yang berkelanjutan dalam suatu masyarakat. Namun, tantangan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas masih menjadi masalah global, terutama di wilayah yang kurang berkembang. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, konsep ESBN (Educational Serial Book Number) telah muncul sebagai solusi potensial. ESBN adalah sistem penomoran serial yang diterapkan pada materi edukasi, memungkinkan pengelola pendidikan untuk melakukan pencatatan, pelacakan, dan pemantauan yang lebih efektif terhadap sumber daya pendidikan.</em></p> <p><em>Makalah ini menyajikan tinjauan tentang konsep, implementasi, dampak, dan manfaat dari penggunaan ESBN dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan. Melalui analisis konsep ESBN, kami menjelaskan bagaimana ESBN dapat meningkatkan aksesibilitas pendidikan dengan memfasilitasi distribusi materi edukasi yang lebih merata dan akses online yang lebih mudah. Kami juga mengeksplorasi dampak penggunaan ESBN terhadap kualitas materi edukasi melalui pemantauan dan evaluasi yang lebih efektif.</em></p> <p><em>Dengan menerapkan konsep ESBN secara efektif, diharapkan dapat tercipta lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, terukur, dan berkualitas bagi semua individu, sehingga mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dalam bidang pendidikan.</em></p> Rahmat Putra Yudha, S.Pd, M.Ed TESOL ##submission.copyrightStatement## 2023-12-21 2023-12-21 5 2 35 43 Penerapan Ice Breaking untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII di SMP Negeri 13 Surakarta http://ejournal.yudhaenglishgallery.com/index.php/Jardiknas/article/view/49 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan teknik <em>ice breaking</em> dalam meningkatkan motivasi dan kinerja siswa kelas VII dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 13 Surakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan secara aktif oleh peneliti untuk memantau proses pembelajaran dan penggunaan <em>ice breaking</em> oleh guru. Teknik dokumentasi seperti angket, tes, catatan lapangan, dan lembar observasi digunakan untuk memonitor motivasi belajar siswa serta pelaksanaan <em>ice breaking</em>. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian meliputi siswa kelas VII H dan guru yang menerapkan <em>ice breaking</em>. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam motivasi belajar siswa setelah penerapan <em>ice breaking</em>. Pada siklus pertama, hanya 20 dari 45 siswa yang mencapai skor motivasi tinggi, sedangkan pada siklus kedua, 90% siswa mencapai skor motivasi sangat tinggi. Rata-rata skor motivasi siswa juga meningkat menjadi 84 pada siklus kedua. <em>Ice breaking</em> telah membawa dampak positif dengan meningkatkan semangat dan konsentrasi siswa, serta meningkatkan prestasi belajar mereka.</p> Himma Qatrunada Sinta Ari Susanti ##submission.copyrightStatement## 2023-12-26 2023-12-26 5 2 44 53